cerpen TERLAMBAT NGANGKAT
Suatu hari Adi larut dalam obrolan hangat bersama Candra, teman sekaligus tetangganya.
Adi : Aku punya pertanyaan Ndra!. Kalau kamu bisa menjawabnya, aku janji nanti kamu ku traktir di warungnya Pak Sholeh!. Mau ngaak?
Candra : Beneran Di, entar kamu bohong lagi!
Adi : Aku ini serius Ndra!. Kamu kok gak percaya sih sama sahabatmu ini! (dengan nada agak tinggi).
Candra : Percaya-percaya..., apa sih pertanyaannya?
Adi : Begini Ndra, saya punya tiga cerita, nanti kamu simpulkan apa kesamaan dari ketiga cerita itu?, Oke!
Candra : (mengangguk...)
Adi : Pertama, saya pernah melihat ada seekor sapi mati mengenaskan gara-gara hanyut terseret arus sungai Ciliwung yang sangat deras. Cerita kedua, waktu itu saya bekerja sebagai koki di sebuah restoran terkenal di Jakarta. Setelah hampir 3 bulan bekerja, saya dipecat oleh pemilik restoran itu karena telah tiga kali menggosongkan daging ayam yang sedang saya masak. Yang ketiga, saya pernah melihat seorang cewek yang baru 6 bulan menikah meloncat kegirangan dan langsung memeluk suaminya karena dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa ia positif hamil. Sekarang, apa kesamaan dari ketiga ceritaku tadi?.
Candra : ...Apa ya?...(berfikir)... Nyerah deh, aku nggak tahu!
Adi : Beneran nih... nyerah, nggak jadi ku traktir lho...!
Candra : Ya udahlah..., beritahu jawabannya sekarang, pusing aku memikirkannya.
Adi : Jawabanya adalah... terlambat ngankat!
Candra : (berfikir)...ha...ha...ha...!